Categories
Uncategorized

DETIK – Detik Bripka Suparno Panjat Tiang Memperbaiki Tali Bendera pada Upacara HUT ke-78 RI di Boyolali

VIDEO Detik-detik Bripka Suparno memanjat tiang untuk memperbaiki tali bendera yang tersangkut saat upacara HUT ke-78 RI di Boyolali. Link Alternatif Login Daftar Wap 2023 Jituseratus

Viral aksi heroik Bripka Suparno memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali yang tersangkut saat upacara HUT ke-78 RI.

Video tersebut viral setelah diunggah ke akun Instagram @ndorobei.official, terlihat Bripka Suparno mengenakan rompi hijau memanjat tiang bendera. Bandar Toto Dan Slot Online TogelSeratus

Diketahui, saat itu tali bendera tersangkut sehingga bendera gagal berkibar. Padahal anggota paduan suara sudah menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Aksi Heroik Bripka Suparno Panjat Tiang Memperbaiki Tali Bendera Saat Upacara HUT ke-78 RI di Boyolali

Bripka Suparno segera memanjat dan memperbaiki halyard. Ia juga dibantu oleh seorang anggota polisi dan juga TNI. agen togel dan slot gacor terpercaya 2023 Perkasajitu

Setelah berhasil membenahi Talim, Bripka Suparno langsung turun. Dia segera pergi dari tempat kejadian.

Sementara itu, anggota TNI juga ikut mengikatkan bendera ke tali.

Dari keterangan pengunggah, aksi tersebut terjadi di Lapangan Gebyok, Kecamatan Juwangi, Boyolali, Jawa Tengah.

Pengunggah juga menulis Bripka Suparno adalah Kepala Satuan Intel Polsek Juwangi.

“Tindakan Bripka Suparno Kabag Intel Juwangi Polsek Juwangi Polres Boyolali membenarkan adanya pemotongan atau pengancingan tali bendera saat upacara kemerdekaan RI ke-78 di lapangan Gebyok, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali,” tulisnya. pengunggah.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari warganet.

@syarif.079 “Terima kasih kepada Bripka Suparno Kabag Intel Polres Juwangi Boyolali, Anggota TNI dan Pasukan Paskibraka atas jasa-jasanya pada Sang Merah Putih di Bumi Boyolali~ Selamat Hari Kemerdekaan RI ke 78”

@adjeefanhar’ “Jelas kamu dipromosikan”

@dewii.astutii2 “Naik pangkat jadi Kapolsek….. pak polisi gemoy ganteng”

@donjuan27parlente “Insiden halyard terselamatkan, insiden paduan suara tidak dapat diselamatkan”

Kejadian yang sama juga pernah dilakukan oleh siswa SMP bernama Yohanes Andre Kala atau Joni pada tahun 2018 lalu.

Joni nekat memanjat tiang bendera di tengah proses pengibaran bendera merah putih HUT RI ke-73 di Atambua.

Ia memanjat tiang bendera karena melihat petugas pengibar tidak bisa melanjutkan pengibaran bendera karena pengait di ujung tiang lepas.

Aksi Bripka suparno kanit intel juwangi polsek juwangi polres Boyolali .membenarkan Tali bendera yang terputus atau tersangkut saat… | Instagram

Saat itulah siswa SMP yang masih kecil berlari ke tiang bendera dan memanjat tiang bendera.

Ketiga pengibar bendera itu memilih mempertahankan posisinya saat siswi SMP itu merentangkan tiang bendera.

Joni mendaki tanpa perlindungan apapun.

Sesampainya di tengah tiang, terlihat beberapa anggota TNI, pengibar pasukan dan polisi mendekati tiang dan menahannya agar tiang tidak bergoyang.

Joni kemudian berhasil mencapai ujung tiang bendera, lalu memasang pengait yang lepas di ujung tiang.

Sosok Umar Patek, Mantan Raja Teroris Bom Bali 1 Bebas Bersyarat, Kini Menghormati Bendera Merah Putih

Inilah sosok Umar Patek.

Umar Patek dikenal sebagai salah satu gembong besar terorisme di Indonesia.

Kini Umar Patek resmi bebas bersyarat.

Bahkan terlihat Umar Patek meminta maaf atas peristiwa bom yang merenggut nyawa di Indonesia.

Umar Patek adalah salah satu orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa bom Bali I tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang.

Pria bernama asli Hisham bin Alizein atau Umar Arab itu tak kuasa menahan air matanya saat bertemu dengan keluarga korban JW Marriott.

Ia mengaku menyesali dan meminta maaf atas rangkaian aksi pengeboman di Indonesia pada tahun 2000-an.

Umar Patek, teroris yang memang tampil mencolok dan berbeda dari tahanan lainnya, karena penampilannya yang eksentrik dengan janggut panjang yang sengaja diwarnai merah sebelum mengikrarkan baiat ke Tanah Air, disebut-sebut sebagai pemimpin jaringan teroris internasional Al Qaeda yang sangat ditakuti.

Diakui Umar, lingkungan penjara itulah yang membuatnya semakin percaya diri untuk berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia berterima kasih kepada penjara Porong dan semua penghuni penjara tempatnya menjalani hukuman karena telah menerimanya dengan baik.

Ia ditangkap di Kota Abbotabad, Pakistan pada akhir Januari 2011, atau hanya 4 bulan setelah kematian pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, di kota yang sama.

Tak tanggung-tanggung, Umar yang dikenal garang dan ahli persenjataan serta taktik gerilya diburu aparat keamanan dari 4 negara.

Umar Patek pamer kemesraan dengan sang istri usai menerima surat keterangan WNI di Lapas Porong Sidoarjo, Rabu (20/11/2019). (KOMPAS.COM/A.FAIZAL)

Selain Indonesia, ada Filipina yang memburunya karena terlibat rangkaian teror dengan kelompok Abu Sayyaf Australia yang menginginkan Patek karena terlibat bom Bali di Indonesia yang menewaskan 202 orang termasuk 88 warga Australia.

Statusnya sebagai gembong jaringan teroris internasional Al Qaeda membuat kepala Patek pernah dihargai $1 juta oleh pemerintah Amerika Serikat.

Umar Patek mengaku tidak terlibat langsung dalam peristiwa pengeboman JW Marriott pada 5 Agustus 2003 yang menewaskan kurang lebih 12 orang dan melukai 150 orang.

“Saya tidak begitu tahu soal bom itu. Tapi saya tetap meminta maaf kepada teman-teman saya,” ujarnya.

Umar Patek saat ini menjalani pembebasan bersyarat sebagai narapidana teroris (Napiter).

Setelah dinyatakan bebas bersyarat ia aktif dalam berbagai kegiatan program deradikalisasi di Indonesia.

Salah satunya aktif di Forum Komunikasi Aktivis Akhlakulkarimah Indonesia (FKAAI).

Forum inilah yang mempertemukan Umar Patek dengan keluarga korban pada Sabtu (5/8/2023) di Plaza Semanggi, Jakarta Selatan.

saya minta maaf

“Kami mohon maaf atas segala dosa yang telah kami perbuat kepada kalian semua,” kata Umar Patek di Plaza Semanggi, Sabtu (5/8/2023).

Mewakili seluruh mantan narapidana yang tidak bisa hadir dalam acara tersebut, ia meminta maaf.

Umar Patek berharap, permintaan maaf ini bisa meringankan bebannya saat meninggal nanti.

“Semuanya akan diperhitungkan dalam hisab yaumul,” katanya.

Umar Patek mengaku dihantui rasa bersalah atas perbuatannya selama ini.

Karena itulah dia selalu ingin bertemu dengan seluruh keluarga korban ledakan bom untuk meminta maaf.

“Semoga keluarga memaafkan kami,” jelasnya.

Sepanjang “karirnya” sebagai teroris, Umar Patek adalah komandan kelompok Jemaah Islamiyah.

Ia bahkan masuk dalam daftar teroris internasional yang diburu sejumlah negara.

Ditangkap di Abbotabad Pakistan

Petualangan Umar Patek terhenti setelah dia ditangkap polisi Pakistan di kota Abbotabad pada Januari 2011.

Penangkapan itu terjadi hanya empat bulan sebelum gembong teroris Osama Bin Laden terbunuh di kota yang sama ketika pasukan khusus AS melakukan penggerebekan.

Bersama istrinya ia kemudian diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat khusus dan tiba pada 11 Agustus 2011.

Dia segera ditahan dan diselidiki atas dugaan terorisme sebelum kasusnya disidangkan.

Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemudian memvonis Patek 20 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam tindak pidana terorisme.

Salah satunya adalah Bom Bali I tahun 2002 yang menewaskan 202 orang yang sebagian besar adalah warga negara asing.

Vonis dijatuhkan pada Kamis 21 Juni 2012 dan Umar Patek harus dipenjara sampai tahun 2031.

Namun, ia menerima beberapa remisi atas perilaku baiknya. Pada HUT RI ke-77 ia mendapat remisi lima bulan.

Umar Patek telah mengikuti program deradikalisasi dan berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dia bahkan menjadi petugas pengibar bendera pada upacara 17 Agustus di penjara Porong pada 2017.

Umar Patek kemudian keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Surabaya, Porong, Sidoarjo pada 7 Desember 2022.

Statusnya berubah dari narapidana menjadi klien pemasyarakatan. Ia diwajibkan mengikuti program pembinaan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surabaya hingga 29 April 2030.

Jika dia nakal lagi, statusnya dicabut dan dia dikirim kembali ke penjara.

Sementara itu, Ketua FKAAI Suhail mengatakan, pihaknya sudah dua kali menggelar Tragedi JW Marriott.

Pertama, memperingati 10 tahun tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan atau di lokasi kejadian.

“Jadi sekarang kita sudah 20 tahun sebagai golden anniversary, kita sebut saja sebagai golden Tragedi yang kita peringati. Semoga teror bom tidak pernah terjadi lagi,” ujarnya di Plaza Semanggi, Sabtu (5/8/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published.