- Ini sosok RW, napi yang berani membakar selnya di Mapolres Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Link Alternatif Daftar Terbaru 2023 Mahajitu
Dinding dan lantai sel hangus dan mengalami kerusakan serius akibat pembakaran.
Selain membakar sel tahanan, pelaku juga merusak dan menyerang petugas yang berjaga.
RW sendiri menjadi tersangka dalam kasus pemerkosaan tersebut.
Ilustrasi narapidana yang nekat membakar selnya di Mapolres Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Kantor Sheriff Pennington County)
Seperti diketahui, sel di Mapolres Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dibakar oleh seorang napi berinisial RW pada Jumat (18/8/2023). Situs Raja nya Togel Dan Slot Terpercaya di indonesia Rajangamen.com
Perbuatan para tahanan RW tersebut mengakibatkan ruang tahanan hangus terbakar dan mengalami kerusakan cukup parah.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini karena api berhasil dipadamkan sebelum menjalar ke ruang tahanan lainnya.
Kabid Humas Polres Bulukumba Iptu Marala mengaku masih melakukan pemeriksaan ke RW terkait sumber api yang digunakan.
Diketahui RW merupakan tahanan baru di Mapolres Gantarang karena terlibat kasus pemerkosaan paksa.
Selain membakar sel, RW juga merusak jendela kamar mandi hingga lantai sel tahanan.
RW menggunakan pecahan lantai sel tahanan untuk melempari polisi yang sedang bertugas dengan batu.
Ilustrasi pembakaran sel penjara (medium.com/The Hindu/Kolase TribunStyle)
“Kami masih belum mengetahui sumber api yang digunakan pelaku karena pemeriksaan tidak menemukan bahan berbahaya yang bisa memicu kebakaran,” kata Iptu Marala, Jumat, dikutip dari .com.
Video kebakaran sel tahanan Mapolres Gantarang yang direkam oleh anggota polisi yang berjaga itu viral di media sosial.
Dalam video tersebut, api membakar dinding dan lantai sel.
“Ini benar-benar di luar dugaan. Bayangkan saja, anggota kami cukup ketakutan karena dia (RW) mencoba membakar sel.”
“Mudah-mudahan tidak ada upaya serupa di masa mendatang,” kata perekam video.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Abustam mengatakan, RW baru ditangkap pada Kamis (17/8/2023) kemarin.
RW dikabarkan telah memaksa keponakannya berinisial LN.
Penangkapan RW dilakukan di rumah pelaku yang beralamat di Dusun Talu Maya, Desa Tamalanrea, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba.
AKP Abustam menjelaskan, di sel tahanan yang dibakar hanya ada RW.
“Kejadian di Gantarang terjadi saat sel tahanan kosong, sehingga kami putuskan untuk sementara waktu meninggalkannya di sana,” katanya.
Berdasarkan keterangan istri RW, kondisi kejiwaan pelaku normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan jiwa.
“Saat diperiksa terkait kasus perkosaan, kondisinya baik-baik saja, bahkan istrinya menyatakan suaminya tidak mengalami gangguan kejiwaan,” jelasnya.
Petugas kepolisian akan membawa RW ke Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar untuk menjalani tes kejiwaan.
“Rencananya akan kami bawa ke Makassar untuk pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya,” pungkasnya.
Kasus Lain – Dua Tahanan Tinju di Penjara Kalimantan Selatan, 1 Tewas Diserang Senjata Rakitan
Dua tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapas) Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) terlibat tawuran.
Sayangnya, perkelahian itu merenggut nyawa salah satu narapidana.
Korban berinisial AM (33) tewas setelah dipukul lawannya dengan menggunakan senjata tajam rakitan yang terbuat dari lempengan besi.
Apa yang menyebabkan perkelahian itu terjadi?
Dua tahanan di Lapas Narkoba Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) terlibat tawuran. (Shutterstock)
Diketahui, seorang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika (Lapas) Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) tewas setelah terlibat perkelahian dengan tahanan lain.
Kepala Lapas Narkoba Kelas IIA Karang Intan, Wahyu Susetyo mengatakan, perkelahian antar tahanan terjadi pada Senin (7/8/2023) dini hari, sekitar pukul 03.00 WITA.
Baca juga: Pelaku Cabul Anak di Depok Dibunuh 8 Napi Lain di Dalam Sel, Akui Kesal dengan Korban
Korban berinisial AM (33) merupakan warga Banjarmasin.
Sedangkan lawannya HRA, warga Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Keduanya berkelahi di sel tempat mereka ditahan.
“Tadi mereka berdua tidur di sel tempat mereka berada. Pada dini hari, kemungkinan besar pelaku tidak sengaja menendang korban sehingga terjadi perkelahian yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” kata Wahyu saat dikonfirmasi, Senin malam. .
Saat terjadi perkelahian, penghuni sel lainnya mencoba menengahi.
Seorang tahanan tewas setelah dipukul lawannya dengan senjata besi rakitan. (newsread.in)
Namun, pelaku yang sudah emosi kemudian mengeluarkan senjata tajam rakitan yang terbuat dari lempengan besi.
“Jadi pelaku ini menggunakan senjata rakitan plat besi,” ujarnya.
Menerima serangan dari pelaku, korban jatuh bersimbah darah.
Petugas penjara kemudian membunyikan alarm sebagai tanda adanya gangguan di dalam penjara.
Namun saat petugas datang, korban dalam keadaan lemah dan langsung dibawa ke klinik Lapas untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Petugas di klinik melihat kondisi korban semakin parah. Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Queen Zalecha Martapura. “Korban membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk meninggal,” katanya.
Mendapat kabar bahwa korban telah meninggal dunia, Lapas kemudian menghubungi keluarga korban.
Tak lama kemudian jenazah korban dibawa untuk dimakamkan.
“Sebelumnya semua pengurusan jenazah, mulai dari rumah sakit sampai penguburan kita semua.
Jenazah diterima pamannya sementara pihak keluarga mempercayakan kasus ini kepada kami dan pihak kepolisian,” tutupnya.