Categories
Uncategorized

RONtOK! Jumlah Pasien RS Sentosa Bogor Menurun Akibat Kasus Tukar Bayi, Nasib Sedih 300 Karyawan

Kasus pergantian bayi di RS Sentosa, Bogor, Jawa Barat menimbulkan sejumlah dampak.

Pihak rumah sakit mengakui, jumlah pasien kini menurun alias menurun drastis. . Semar jitu Agen Taruhan Togel Online Prize 1,2,3 Dengan 100 Pasaran Resmi dan Terbaik Seperti HK, SYD, SGP Dan Lain-lain.

Mereka pun kini memikirkan nasib 300 karyawan yang mencari nafkah di Rumah Sakit Sentosa.

Ya, setelah muncul kejadian pergantian bayi antara keluarga Ny. S dan Ny. D, rumah sakit tempat kedua bayi tersebut dilahirkan pun terkena dampak parah.

Pengunjung yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan ke rumah sakit ini menurun setelah kejadian tersebut. Situs Taruhan Togel Prize 1,2,3 online Terbaik Pasang123

Hal itu diakui juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako.

RS Sentosa mengalami penurunan jumlah pasien akibat kasus bayi tertukar (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

Tentu dampaknya sangat terasa, jumlah pasiennya menurun, kata Gregg Djako kepada wartawan, Minggu (27/8/2023). Ngamentogel Bandar Toto Terlengkap dan terpercaya di indonesia

Ia mengatakan, karena kasus tersebut pihaknya kini menjadi sorotan dan ini merupakan sanksi sosial yang harus diterima.

Namun, kata dia, rumah sakit ini memiliki lebih dari 300 karyawan yang juga perlu perhatian semua pihak.

“Harus kita akui, ada lebih dari 300 karyawan yang bekerja di dalamnya, bergantung pada keluarga masing-masing,” kata Gregg Djako.

Lagi pula, kata dia, kejadian bayi tertukar ini juga tidak disangka pihak rumah sakit.

“Tidak ada niat sedikit pun dari pihak manapun, pegawai atau rumah sakit yang membuat kejadian ini terjadi,” kata Gregg Djako.

Terkait kejadian bayi tertukar, kata dia, ada 5 orang tenaga kesehatan yang saat ini masih dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan.

Ia mengaku masih menunggu perkembangan kasus ini ke depannya.

“Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administratif berarti tidak melayani kesehatan. Kami melihat perkembangan kasus ini,” ujarnya.

Terbukti Bingung, Kenapa Bayi di Bogor Belum Dikembalikan ke Ibu Kandungnya? Alasannya terungkap

Alasan bayi-bayi yang ditukar di Bogor belum dikembalikan ke ibu kandungnya, ternyata Siti Mauliah dan D sudah ada kesepakatan.

Meski terbukti tertukar, Siti Mauliah dan Ny D harus bersabar karena hingga saat ini kedua bayi tersebut belum dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.

Pasalnya, kedua bayi tersebut akan dikembalikan kepada ibu dan ayah kandungnya masing-masing melalui tahapan yang memakan waktu sekitar 4 minggu atas arahan Deputi Perlindungan Anak.

Bayi laki-laki berinisial GL (1) dan GB (1) akan diserahterimakan atau dikembalikan pada bulan berikutnya.

Oleh karena itu, rumah bersama dibuat untuk mempererat bonding atau bonding antara bayi dengan ibu kandungnya.

Prosesnya memakan waktu lebih dari sebulan, nanti kita akan bangun rumah bersama. Dalam rapat mediasi diputuskan rumah bersama ada di Polres Bogor, ujarnya.

Rumah bersama akan menjadi tempat kedua bayi tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungan baru agar lebih dekat dengan ibu kandungnya.

Rio menyampaikan, tahapan penyelesaian kasus ini harus dimulai dari pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus terhadap anak.

Siti Mauliah dan Bu D harus bersabar
Meski terbukti campur aduk, Siti Mauliah dan Bu D harus bersabar karena hingga saat ini kedua bayi tersebut belum dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
Setelah itu, kembalinya anak dari Ny. SM ke Ny. D dan sebaliknya baru bisa tercapai.

“Telah dibuat kesepakatan mengenai jadwal per jadwal, tanggal per tanggal seperti kronologi sehingga terjalin proses bonding antara orang tua dan anak satu sama lain,” kata Rio.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro menambahkan, ke depannya Polres Bogor juga akan bertanggung jawab atas tumbuh kembang kedua anak yang ditukar tersebut.

Nasib kedua bayi yang tertukar itu kelak telah diputuskan untuk diangkat menjadi anak angkat Polres Bogor.

Atas izin Kapolda, kedua anak tersebut kami angkat sebagai anak angkat Polres Bogor, kata AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Segala tanggung jawab terhadap kedua anak ini, kata Rio, menjadi tanggung jawab ketiga orang tuanya, yakni ayah kandung masing-masing dan Polres Bogor.

Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkap fakta bayi tertukar dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8/2023) malam.

Diketahui perbaikannya 99,99 persen berdasarkan data Kepala Laboratorium Penelitian yang diwakilinya, bahwa anak tersebut memang tertukar, kata AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam jumpa pers di Mapolres Bogor. , lapor Tribunbogor

Diketahui, mediasi dilakukan di Mapolrestabes Bogor yang berlokasi di Jalan Tegar Beliman, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Penampakan kedua bayi tersebut tertukar di Bogor saat dipertemukan satu ruangan dengan Ny. S dan Ny. D saat memediasi hasil tes DNA di Polres Bogor, Jumat (25/8/2023).

Tak hanya kedua orangtuanya, bayi berusia 1 tahun itu pun turut hadir dalam mediasi tersebut.

Namun dalam ruang mediasi ini tidak semua kelompok keluarga dilibatkan.

Hanya orang tua bayi dan perwakilan keluarga yang diperbolehkan masuk.

“Perwakilan, yang lain bisa menunggu ya, tunggu di luar,” kata KBO Reskrim Polres Bogor Iptu Hafiz Akbar saat mengarahkan kedua rombongan keluarga tersebut.

Diketahui, orang tua kedua bayi yang ditukar di Bogor itu telah melakukan tes DNA di Laboratorium Forensik Polri, Sentul, Kabupaten Bogor pada Senin (21/8/2023).

Ibu, ayah, dan anak sama-sama menjalani tes DNA untuk mengungkap kasus penukaran bayi di Bogor.

Isak tangis ibu bayi yang ditukar di Bogor itu pecah saat mediasi hasil tes DNA di Mapolres Bogor.

Mediasi dengan kedua keluarga bayi yang ditukar tersebut dilakukan mulai pukul 15.00 WIB.

Belum diketahui secara pasti apakah bayi-bayi tersebut telah ditukar dan dikembalikan kepada orang tua kandungnya masing-masing.

Namun, pihak keluarga yang ikut memediasi hasil tes DNA bayi yang ditukar tersebut tampak menangis saat meninggalkan gedung Mapolres Bogor.

Keluarga bayi yang keluar dari kamar memilih tempat yang gelap dan sunyi.

Mereka memilih menjauh dari awak media yang menunggu karena ingin menenangkan diri.

Namun tak lama kemudian, pihak keluarga kembali ke kamar untuk melakukan mediasi kembali.

Sebelumnya, peristiwa tertukar bayi terungkap bermula dari kecurigaan pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).

Siti Mauliah tak menyangka bayi laki-laki yang selama ini bersamanya bukan darah dagingnya.

Peristiwa itu bermula saat Siti Mauliah melahirkan bayi laki-laki di RS Sentosa yang berlokasi di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Usai melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti Mauliah merasa bayinya tertukar dengan bayi orang lain.

Hal itu semakin diperkuat saat perawat RS Sentosa mendatangi rumah Siti di Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Perawat, kata Rusdy Ridho, menanyakan soal gelang yang ditempelkan pada bayi tersebut.

Hingga akhirnya kecurigaan Siti dan suaminya semakin kuat jika bayi yang dikandungnya selama setahun bukanlah anak kandungnya.

Siti dan suaminya pun menggali informasi soal dugaan pertukaran bayi tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.