Categories
Uncategorized

Dari Papua Sampai Gorontalo Hadiri Wisuda Anak, Ibu Meninggal Kelelahan, Perjalanan 1.178 Km

Kurnia Sari Imo Haremba menangis tersedu-sedu menjelang kelulusannya. BELIJITU.COM SITUS TOGEL ONLINE TERPERCAYA 2022

Itu karena ibunya meninggal saat menghadiri momen bahagia putrinya.

Wanita itu diduga kelelahan setelah jauh-jauh datang dari Papua ke Gorontalo untuk menghadiri wisuda putranya.

Seperti apa cerita lengkapnya?

Sepanjang perjalanan dari Papua ke Gorontalo untuk menghadiri wisuda anaknya, seorang ibu meninggal setibanya di kost. Link Alternatif Login & Daftar PRABUTOTO Togel Online 2022

Kesedihan menyelimuti lulusan Kurnia Sari Imo Haremba, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo.

Wanita yang akrab disapa Nia ini patut bergembira karena akan diwisuda pada Rabu (28/9/2022).

Namun kebahagiaan Nia berubah menjadi duka, karena ibu yang tiba di kostnya justru meninggal.

Suasana sidang wisuda Universitas Negeri Gorontalo berubah menjadi penuh haru.

Video sedih Nia wisuda tepat di hari ibunya meninggal (Instagram @eduartwolok)

“Kami sangat sedih.

Ibu Ananda Nia harus hadir di ruangan ini. Ngamen Jitu Situs Taruhan Togel Dan Slot Terbaik Dan Terpercaya 2022

Namun, jenazah ibunya harus dibawa ke Fak-Fak Papua dulu,” kata Sylva Flora Ninta Tarigan, Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Kelopak mata Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr Ir Eduart Wolok, ST MT (46 tahun) menyiram

Sekitar 3.000 orang yang menghadiri upacara akademik suci ini hilang dalam kesunyian.

Ratusan Dewan Senat, dosen, mahasiswa, akademisi, dan tamu undangan juga turut larut dalam duka.

Pemicu duka justru datang di hari bahagia Kurnia Haremba.

Ibunya, Rahmah (61) meninggal dunia, Rabu (28/9/2022) dini hari, di IGD RS Bunda, Desa Wumialo, Kecamatan Pusat Kota, Kota Gorontalo.

Hanya sekitar delapan jam sebelum dia duduk di deretan kursi yang diundang oleh orang tua wisudawan di Auditorium UNG di Jl HB Jassin, Wumialo, Kota Tengah, Gorontalo.

Rahmah datang secara khusus untuk menyaksikan momen puncak pembuktian dirinya bisa menyekolahkan putri bungsunya hingga ke jenjang sarjana.

Kamis (22/9/2022) pekan lalu, dirinya sudah bersiap berangkat ke Gorontalo.

Ia terbang dari tanah perantauan keluarganya, di Fak Fak, Papua Barat ke Gorontalo.

Jarak kedua kota tersebut dari provinsi di Indonesia bagian timur adalah 1.178 km.

Ia melintasi, 3 kota dan 8 provinsi.

Dari Fak-Fak, di Teluk Wondama, Papua, Jumat (23/9/2022) ia pertama kali terbang ke Sorong, kota terbesar di kepala Cendrawasih, Papua Barat.

Dari Sorong, sang ibu melanjutkan perjalanan menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Rahmah transit sekitar 4 jam, di Makassar, sebelum melanjutkan penerbangannya dengan Lion Air, menuju Bandara Djalaluddin, Gorontalo.

Nia Haremba, menjemput ibunya, di bandara pada Sabtu (24/9/2022) pagi.

Dengan mobil sewaan, ia mengantar ibunya ke rumah kosnya, di Jl Kenangan, Desa Wumialo, Kecamatan Pusat Kota, Kota Gorontalo.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh yang memakan waktu dan melelahkan, hampir 62 jam, Rahmah kelelahan.

Tiga hari mempersiapkan hari bahagia putrinya di Gorontalo, Rahmah tiba-tiba mengeluhkan kondisi kesehatannya.

Dia sesak napas, san merasa kedinginan.

Kondisi kesehatan ibu Kurnia menurun,

Pada Selasa (27/9/2022) malam, sekitar pukul 21.20 WITA, ibunda Kurnia dilarikan ke UGD RS Bunda Gorontalo, sekitar 500 meter dari rumah kosnya.

Dokter mengidentifikasi ibu tersebut memiliki akumulasi gangguan pencernaan dan pernapasan.

Sang ibu telah diidentifikasi dengan asam lambung.

“Mungkin lelah, stres, senang, asam lambung bergejolak.

Sambil menunggu prosesi wisuda yang tinggal beberapa jam lagi,

Kurnia terus berdoa agar kondisi kesehatan ibunya segera pulih.

“Maa, aku mau lihat Mama lihat Nia lulus,” kata Nia.

Air mata Nia pecah, ibunya meninggal tepat di hari kelulusannya (Instagram @eduartwolok)

Namun, manusia hanya berencana. Nasib memilih jalannya sendiri.

Kematian datang menjemput ibu.

Sekitar pukul 01.21 WITA, Rabu (28/9/2022), Rahmah menghembuskan nafas terakhirnya bersama anak-anaknya dan beberapa kerabatnya.

Sebelum adzan subuh, jenazah kemudian dibawa ke rumah kos untuk dimakamkan.

Dengan hati yang sedih, perasaan sedih, dan juga mata yang sembab, Kurnia Haremba tetap mengikuti prosesi wisuda keesokan paginya.

Saat kembali ke kost dengan mengenakan seragam wisudawan, Kurnia membawa ijazah.

Ia berlutut di depan jasad ibunya yang disemayamkan di ruang tamu rumah kos.

Kurnia merupakan lulusan pertama jurusan Kesehatan Masyarakat di Fakultas Olahraga dan Kesehatan, UNG di Gorontalo.

Kurnia adalah mahasiswa angkatan 2017.

Semasa kuliah ia hanya kembali ke Fakfak satu kali.

Akibat pandemi COVID-19, kuliah Kurnia terhenti.

Kegiatan kuliah fisik ditiadakan. Nia belajar online, seperti siswa dan siswa lain di seluruh dunia, dari awal 2020 hingga awal 2022.

Informasi diperoleh TribunGorontalo.com, pada sore hari sekitar pukul 16.00 WITA dengan dipandu oleh pihak kampus dan kawan-kawan, Kurnia membawa ijazah dan jenazah ibunya ke Bandara Djalaluddin Gorontalo, untuk diterbangkan ke Makassar sebelum dini hari tadi, terbang ke Sorong kemudian ke Fakfak.

Jenazah ibu kandung Kurnia telah diterbangkan dengan pesawat dan akan dibawa ke kampung halamannya di luar negeri.

Sylva Flora Ninta Tarigan, Kepala Departemen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya orang tua Kurnia Sari, Imo Haremba.

“Kami segenap Fakultas Kesehatan Olahraga dan Prodi Kesehatan Masyarakat turut berduka cita atas meninggalnya orang tua Kurnia,” ujar Sylva saat dihubungi Tribungorontalo.com. melalui telepon

Kurnia Sari Imo Sarembah biasa disapa oleh Nia, mahasiswi Fakultas Olahraga dan Kesehatan angkatan 2017 ini.

Nia Kurnia Heremba adalah siswa yang baik dan berprestasi.

“Kurnia Penerima Afirmasi Perguruan Tinggi (ADik)” Jelas

Nia menghadapi cobaan yang menyedihkan di hari yang seharusnya dia senangi.

Namun beberapa jam sebelum prosesi wisuda, ibunda tercinta meninggal dunia.

Nia menangis di depan jenazah ibunya (Instagram @eduartwolok)

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr Ir Eduart Wolok, ST MT (46 tahun) berair, Rabu (28/9/2022), saat memindahkan kuncir gaun wisuda Kurnia Rahma Sari Imo Heremba SKM (23 ), di Auditorium UNG, Jl HB Jassin, Central City, Kota Gorontalo.

Malam ini, Kurnia, surat keterangan sehat, dan jenazah ibunya masih dalam perjalanan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Maros.

Pesawat akan membawanya ke Sorong, pagi ini,

Perjalanan udara Makassar Sorong, sekitar 4,3 jam.

Dari Sorong, Papua Barat, Nia dan jenazah ibunya akan terbang kembali ke Fakfak dalam waktu sekitar 1,1 jam.

Selamat jalan Bu Rahma. Semoga Husnul khatimah.

Tetap semangat dan tetap sabar Kaka Kurnia Harumba.

Tonton videonya disini

Leave a Reply

Your email address will not be published.