Categories
Uncategorized

PENAMPILAN Ketua RT Diding yang awalnya nyengir saat ditangkap, kini mengenakan celana pendek baju tahanan

Kemunculan Ketua RT bernama Diding alias D dan 4 rekannya ditangkap Polres Tangsel. Awalnya nyengir, kini dia memakai baju penjara dan memakai celana pendek. Ketua RT Diding menjadi provokator pembubaran salat Rosario santri Katolik di Tengerang Selatan.

Jituseratus Agen Toto Dan Slot Online Terpercaya 2023

Dalam kasus ini, Kompol Ahrie Sonta Nasution, Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun angkat suara dengan mengunggah penangkapan 4 tersangka kasus pembubaran sejumlah santri Katolik saat salat Rosario. di Setu, Tangsel, Banten, Minggu (5/5/2024) malam.

Bandar Toto Dan Slot Online TogelSeratus terbaik 2023

“Semoga kedepannya kita tetap menjaga toleransi semua,” tulis Ahriesonta @ahriesonta.

Keempat tersangka memiliki peran berbeda. Keempat tersangka masing-masing berinisial D (53), I (30), S (36), dan A (26).

Bagong4d.com Situs Togel Andalan Terbaik Buat Anda

Salah satu tersangka berinisial D yang merupakan Ketua RT setempat berperan memprovokasi dan meneriaki siswa yang sedang salat Rosaria. Tersangka berinisial D berteriak dengan suara keras sambil mengumpat dan mengintimidasi korban dan temannya, kata Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso dalam jumpa pers di Polres Tangsel, Selasa (7/5/2024). .

Selanjutnya tersangka I turut berperan melakukan intimidasi. Tersangka I mendorong korban yang menolak perintah tersangka untuk pergi.

“Tersangka berinisial I juga meneriaki korban dengan ucapan intimidasi dan karena korban menolak perintah tersangka untuk pergi, tersangka mendorong tubuh korban sebanyak dua kali,” imbuhnya.

Sedangkan tersangka berinisial S dan A sama-sama membawa senjata tajam seperti pisau.

Mereka membawa pisau untuk mengancam korban agar bubar. “Membawa senjata jenis pisau tajam dengan maksud bersama-sama dengan tersangka lainnya melakukan ancaman kekerasan sehingga membuat korban dan rekannya merasa takut dan pergi,” ujarnya.

Kini, pisau yang digunakan pelaku telah disita. Sebanyak tiga pisau disita sebagai barang bukti.

Selain itu, ada rekaman video, kaos merah dan hitam (yang disita sebagai barang bukti), kata Ibnu.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sekelompok mahasiswa swasta di Tangsel diduga dipukuli dan dianiaya saat sedang salat.

Dalam video tersebut, terlihat puluhan orang menggelar jumpa pers di depan Gedung Outlet Pelayanan Terpadu Polres Tangsel.

Salah satu pria yang berdiri di tengah massa kemudian melontarkan pernyataan bahwa mahasiswa yang tinggal di Tangsel dianiaya dan diserang warga.

“Ada provokasi terhadap pelajar yang sedang salat, kemudian terjadi insiden pengeroyokan bahkan penikaman,” kata pria tersebut.

Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan, warga membubarkan kegiatan mahasiswa tersebut karena acara belum selesai meski sudah diingatkan.

“Kami sudah diingatkan oleh tokoh setempat dan RT untuk membubarkan, tapi ternyata belum juga bubar,” ujarnya kepada wartawan, Senin.

Karena tidak membubarkan diri, akhirnya terjadi keributan dan terjadi keributan, ujarnya.

Dhady tak menampik ada salah satu warga yang membawa pisau saat aksi berlangsung.

Baca juga: Butuh Tenaga Kerja Terbaik untuk Bisnis Anda? Cari di sini!

“Ada seorang wanita yang mengalami goresan. Namun perlu dibuktikan apakah itu benar luka tusukan atau goresan lainnya. “Itu masih kami selidiki,” imbuhnya.

Kasat Reskrim Polres Tangsel Kota AKP Alvino Cahyadi saat dikonfirmasi tribunTangerang.com mengatakan, pihaknya tengah mendalami kasus tersebut.

Terhadap laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan/atau penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP masih dilakukan pemeriksaan di TKP,” kata Alvino.

Ketua RT selaku provokator penikaman seorang pelajar Katolik yang sedang berdoa Rosario di rumah kosnya ditangkap, Selasa (7/5/2024).

Ketua RT bernama Diding alias D ditangkap Polres Tangsel.

Diding ditangkap usai melakukan provokasi penyerangan dan penganiayaan terhadap sekelompok mahasiswa Katolik yang sedang berdoa Rosario di Desa Babakan, Kecamatan Setu, Tangsel, Banten, Minggu (5/5/2024) malam. Tindakan Diding membuat para siswa ketakutan. Sejumlah pelajar mengalami luka sayatan pisau.

Diding memprovokasi warga untuk menyerang mahasiswa tersebut. Meski sedikit bercerita, Doa Rosario tidak mengeluarkan suara yang kuat.

Rosario didoakan pada saat-saat tertentu. Doa ini khusus dilakukan secara individu atau kelompok di ruangan yang tenang.

Para siswa berdoa Rosario karena bulan Mei adalah bulan Bunda Maria.

Mereka berdoa Rosario dalam suasana tenang dan khusyuk. Namun hal tersebut dinilai mengganggu oleh Diding.

Ketua RT Diding nyengir saat ditangkap
Pantauan Tribun-medan.com, Diding tampak tersenyum saat diperiksa di Polres Tangsel.

Dia mengenakan kemeja kotak-kotak. Dalam foto yang tersebar, Diding tampak tersenyum.

Ketua RT tiba-tiba melarang siswanya salat. Bahkan, Ketua RT juga meminta siswanya untuk beribadah di gereja.

Sebagai informasi, umat Katolik biasanya berdoa rosario pada bulan Mei dan Oktober setiap tahunnya.

Rosario didoakan setiap hari di rumah-rumah warga Katolik, atau biasanya bergilir, dan tidak diadakan di gereja.

Tentu saja tindakan sekelompok warga yang melakukan penganiayaan dan pengusiran sangat meresahkan umat Katolik.

Sosok Ketua RT yang menjadi provokator pun viral di media sosial.

Salah satunya dibagikan pegiat media sosial Jhon Sitorus.

Melalui akun X @Miduk17, Jhon Sitorus membagikan foto Ketua RT yang memprovokasi mahasiswa Unpam.

“Inilah wajah Ketua RT yang menjadi provokator pembubaran paksa salat Rosario (sholat berjamaah) siswa di Tangsel,” tulis Jhon Sitorus dalam cuitannya, Selasa (7/5/2024).

Dalam foto tersebut, ketua RT justru memperlihatkan wajah polosnya dan justru nyengir. Ketua RT disebut Diding.

“Sepertinya dia (Ketua RT) bangga dan tidak menyesali perbuatannya sedikit pun. Ketua RT yang radikal sebaiknya dipecat saja, tidak layak menjadi penyelenggara negara,” pungkas Jhon Sitorus.

Penampakan wajah Ketua RT yang tersenyum saat diamankan polisi banyak disorot warganet.

Tak sedikit warganet yang melontarkan kritik tajam terhadap tindakan provokator yang berujung pada penganiayaan terhadap mahasiswa Unpam.

“Yang saya kaget, masyarakat begitu mudah terprovokasi oleh orang-orang radikal seperti ini. Sepertinya lingkungan atau warga pada dasarnya sudah bobrok. Kalau saja warga punya nalar yang manusiawi, mereka tidak akan membawa kapak. atau bahkan merugikan mereka,” komentar seorang warganet.

“Warganya juga mudah sekali terprovokasi. Pokoknya lingkungannya tidak sehat, apalagi RTnya bodoh begini,” kritik yang lain.

“Ini bukan hal baru di negeri ini, pasti akan terus terjadi lagi. Penegak hukum kita lemah, tidak bisa tegas, penilaiannya terlalu jauh. Jangan harap pemerintah. Mereka hanya tahu bagaimana melecehkan diri sendiri. , keluarga dan kroni-kroninya,” kritik warganet. lainnya.

Pemerintah Kota Tangsel (Tangsel) akan melakukan evaluasi terhadap seluruh Ketua RT dan RW menyusul kejadian pembubaran pelajar yang sedang melaksanakan salat Rosario di Setu, Tangsel.

Jajaran RT dan RW diminta tidak bereaksi cepat.

“Semua (evaluasi RT dan RW se-Tangsel), harus kita sampaikan yang namanya evaluasi, ini kejadian,” kata Kepala Kesbangpol Tangsel, Bani Khosyatulloh, di Polres Tangsel, Selasa (7/5/2024).

“Itu yang harus kita jaga semua, jangan cepat tanggap, jangan berpikir panjang dan keras, dan wajar saja jika ada yang mengalami hal seperti itu,” imbuhnya.

Bani mengatakan, setiap ada kejadian pasti dijadikan bahan evaluasi. Terutama kejadian yang mengganggu keamanan. “Setiap kejadian pasti kita evaluasi, harus kita evaluasi hal-hal yang bisa mengganggu Ketertiban dan Ketertiban Umum, meresahkan, artinya itu menjadi pelajaran bagi kita,” ujarnya kemudian.

Bani mengatakan, terkait kejadian tersebut, pelatihan terus dilakukan kepada jajaran RT hingga RW.

“Sudah (upaya rekonsiliasi) sejak kemarin teman-teman FKUB, Polres dan Kemenag sudah turun langsung ke kecamatan,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.